Jangan sembunyi
Ku mohon padamu jangan sembunyi
Sembunyi dari apa yang terjadi
Tak seharusnya hatimu kau kunci
Bertanya, cobalah bertanya pada semua
Di sini ku coba untuk bertahan
Ungkapkan semua yang ku rasakan
Kau acuhkan aku, kau diamkan aku
Kau tinggalkan aku
Lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia
Ku ingin ku lupakannya
Jangan sembunyi
Ku mohon padamu jangan sembunyi
Sembunyi dari apa yang terjadi
Tak seharusnya hatimu kau kunci
Lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentang dia
Hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya
Lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentang dia
Hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya
Lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia
Ku ingin ku lupakannya
Kau acuhkan aku, kau diamkan aku
Kau tinggalkan aku
miuL selalu adda
Kamis, 12 September 2013
WISATA DUNIA TOP
10 Tempat Wisata Pecahkan Rekor Dunia
Yuma, Arizona
Ingin berpuas-puas berjemur di bawah sinar matahari? Kunjungi saja Kota Yuma di negara bagian Arizona, Amerika Serikat.
Di Yuma, hampir 90 persen dalam 24 jamnya disinari matahari. Karena itulah, Yuma menjadi tempat yang tepat bila Anda mencari langit cerah dan ingin berjemur di bawah sinar mentari.Yuma dilewati Sungai Colorado, dan memiliki iklim gurun dengan kelembapan rendah dan udara malam yang lebih dingin. Cuaca yang hampir selalu cerah sepanjang tahun di kota ini menjadikannya tempat bagi para pilot militer berlatih karena langitnya tak pernah berawan.
Belajar Sejarah Kuliner di Restoran Tertua Dunia
Madrid, Spanyol
Saat mengunjungi Madrid, Spanyol, jangan hanya terpukau dengan gemerlapnya sepakbola mereka. Madrid juga memiliki restoran tertua di dunia.
Restoran yang dimaksud adalah Botin Restaurant. Restoran ini sudah berdiri di Madrid sejak 1725, menjadikannya restoran tertua di dunia yang tak pernah berhenti beroperasi. Bahkan, ketika terjadi Perang Sipil Spanyol, restoran ini tetap buka.Botin Restaurant menjadi salah satu landmark populer di Madrid. Botin semakin terkenal karena letaknya yang berada di pusat Madrid, dengan kuliner khas Castilian dan penampakan restoran yang bersejarah.
Mengagumi Keindahan Dubai dari Bangunan Tertinggi Dunia
Dubai, Uni Emirat Arab
Burj Khalifa sebelumnya bernama Burj Dubai, adalah sebuah pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pembukaannya pada 4 Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter.
Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli 2007. Pada 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia. Dan pada 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat, berhasil dilewati.
Selain mencatat rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa juga mempunyai lift tercepat di dunia dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Bangunan ini juga menjadi bangunan berlantai terbanyak, yaitu 160 lantai.Dalam Burj Khalifa terdapat perkantoran, pusat perbelanjaan, serta hotel. Anda juga dapat melihat pemandangan Dubai dan sekitarnya dari dek observasi di Burj Khalifa di lantai 124.
Menyegarkan Tubuh di Kolam Renang Raksasa
Algarrabo, Chile
Ada yang unik dihadirkan Chile untuk menarik wisatawan berkunjung ke sana, beruupa kolam tebesar di dunia.
Kolam renang di hotel San Alfonso del Mar, Chile, menjadi yang terbesar di dunia dengan ukuran hampir satu mil dan berisi 66 juta galon air yang dipompa langsung dari Samudra Pasifik. Kolam renang hotel yang terletak di tepi pantai ini terlihat seperti sebuah laut luas daripada sebuah kolam renang.
Kolam ini membutuhkan waktu lima tahun untuk membangunnya. Sejak dibuka 2008 lalu, kolam besar ini menarik kerumunan besar untuk berkunjung ke San Alfonso del Mar resort di Algarrobo, di pantai selatan Chili.
Wow, Hotel Ini Sudah Buka Selama 1.300 Tahun
Yamanashi, Jepang
Di Kota Hayakawa, di kaki Gunung Fuji, Jepang, terdapat Nisiyama Onsen Kelunkan, hotel tertua di dunia. Hotel ini dibuka pada 705 masehi.
Hotel bersejarah ini berada di bawah bukit hijau dan telah melayani tamu selama 1.300 tahun. Hotel ini hanya memiliki 52 staf yang siap melayani para tamu yang biasanya datang untuk menikmati pemandian air panas.Hotel Nisiyama Onsen Keiunkan adalah bukti budaya Jepang yang sudah berumur tua namun tetap konsisten tetap bertahan dengan ketradisionalannya di era moderen ini.
Dingin-Dingin Seru Bermain di Arena Ice Skating Terpanjang Dunia
Winnipeg, Kanada
Kanada memang terkenal dengan udaranya yang hampir selalu dingin. Tak heran, negara ini menjadi salah satu destinasi wisata musim dingin.
Saat temperatur udara menurun, wisatawan biasanya datang untuk bermain ice skating di Sungai Assiniboine. Di musim dingin, sungai ini menjadi arena ice skating terpanjang di dunia.Di sisi sungai ini terdapat beberapa pondok kecil dimana wisatawan bisa menghangatkan diri atau menyantap makanan saat beristirahat dari bermain ice skating. Panjang sungai ini sendiri adalah sekira lima mil, mulai dari Kota Forks menuju Winnipeg.
Lihat Hewan Liar di Cagar Alam Terbesar Sejagad
Selous, Tanzania
Cagar Alam Selous adalah sebuah area seluas 50 juta kilometer persegi yang dilindungi di Tanzania. Cagar alam ini adalah cagar alam terbesar di dunia.
Di Cagar Alam Selous ini, Anda dapat melihat gajah, antelope, jerapah, kuda nil, serta hewan-hewan khas Afrika lainnya di area alam liar yang sangat luas. Lebih dari satu juta hewan liar hidup di cagar alam ini.
Cagar alam ini merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, yang besarnya dua kali besar negara Belgia. Di dalamnya terdapat ekosistem yang berbeda, mulai dari hutan, padang rumput, hingga rawa-rawa, dan sungai.
Byurrr! Meluncur dengan Kecepatan Penuh di Seluncuran Tertinggi Dunia
Rio de Janeiro, Brazil
Ingin tahu rasanya jatuh dari pesawat? Siap untuk berteriak sambil meluncur dengan kecepatan 50 mil per jam? Kunjungi saja taman air Barra do Piral di Rio de Janeiro, Brasil, ini.
Di taman air ini, Anda harus mencoba Kilimanjaro. Kilimanjaro adalah salah satu seluncuran yang ada di taman air ini, dan merupakan seluncuran air tertinggi di dunia.
Kilimanjaro memiliki tinggi 49 meter dengan kemiringan 50 derajat. Dengan menaiki seluncuran ini, Anda akan dibawa meluncur dengan kecepatan hingga 57 mil per jam! Berani?
Berenang di Antara Jejeran Karang Terbesar di Dunia
Great Barrier reef, Australia
The Great Barrier Reef adalah kumpulan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland di timur laut Australia.
Great Barrier Reef dapat dilihat dari luar angkasa dan kadang disebut sebagai organisme tunggal terbesar di dunia. Pada kenyataannya, karang ini terbentuk dari berjuta organisme kecil, dikenal dengan sebutan polip koral.Kekayaan biodiversitas, perairan yang hangat dan jernih, serta keterjangkauannya dari fasilitas terapung (disebut live aboards), membuat karang ini tujuan pariwisata yang sangat populer, terutama bagi para penyelam scuba. Banyak kota di sepanjang pesisir Pantai Queensland yang menawarkan wisata laut ke karang ini setiap harinya. Beberapa pulau kontinental juga telah berubah fungsi menjadi resor.
Berdiri di Ujung Bangunan Setinggi 356 Meter, Berani?
Toronto, Kanada
Salah satu tempat wisata yang bisa dipakai untuk menguji adrenalin adalah CN Tower di Kota Toronto, Kanada, bernama EdgeWalk. Atraksi ini menyajikan sebuah tur singkat berjalan mengelilingi bagian luar kubah observasi yang kalau dihitung-hitung berada di ketinggian 1.168 kaki (atau sekira 356 meter) di atas permukaan bumi.
Para peserta akan berjalan di atas titian selebar 1,5 meter dan masing-masing dibekali dengan seragam khusus serta alat pelindung keselamatan yang akan membuat para peserta terikat dengan tali di atas kepala mereka.
Bagian terbaiknya adalah tak ada tali atau besi pegangan yang disediakan. Jadi, yang harus dilakukan oleh para pemberani adalah berjalan merambat dengan bersandar pada dinding dan memutari kubah observasi.Tali pelindung didesain sangat kuat sehingga memungkinkan para peserta keluar dari papan titian dan mencoba sensasi bergelantungan di atas kota. Itupun kalau ada yang berani.
Tempat Wisata Di Bali
Tempat wisata di Bali yang patut di kunjungi, pasti akan ada dalam pikiran anda jika anda berencana untuk liburan di pulau dewata. Pastinya anda akan mencari dari banyak sumber, baik dari media internet, majalah, brosur ataupun refrensi dari teman dan keluarga, tentang objek pariwisata di Bali yang sesuai dengan keinginan dan harapan anda. Tentunya dengan berbekal dari semua refreansi yang anda dapatkan, pastinya anda akan tahu apa yang anda akan cari selama liburan di Bali.
Pulau dewata memiliki reputasi, menjadi salah satu objek wisata menarik di kawasan Asia. Pulau dewata mampu menarik kunjungan wisatawan domestik, maupun manca negara, sebesar satu juta dalam setahun. Lumayan banyak kan? Tentunya ini akan banyak membantu dalam peningkatan pendapatan devisa negara. Berkembanya pariwisata di pulau dewata membuat semakin banyaknya investasi dalam industri pariwisata, seperti industri perhotelan, industri kerajinan dan masih banyak yang lain. Semua industri pariwisata tersebut, menawarkan kenyamanan, jasa ataupun produk untuk para wisatawan. Selain industri perhotelan, saat ini industri wisata petualangan yang lebih dikenal dengan nama Bali adventure, sangat berkembang pesat. Begitu banyak minat dari wisatawan domestik ataupun mancanegara yang ingin mencoba Bali water sport selain mengunjungi tempat wisata di Bali yang menarik. Karena hal ini, banyak investor menanamkan modal mereka, untuk membuat sarana wisata petualangan yang banyak diminati para wisatawan.
Besarnya kunjungan ke pulau dewata, diakibatkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah objek wisata di Bali. Untuk berwisata ditempat yang menarik di pulau dewata. Maka anda akan memerlukan sarana transfortasi, baik dengan mobil ataupun dengan motor. Kami menyediakan rental mobil Bali murah dan Bali limousine untuk liburan anda di pulau dewata. Selain itu, kami juga menyediakan penyewaan kendaraan dengan supir, jika anda menginginkan kenyamanan dalam liburan anda, tanpa harus memikirkan macetnya jalan dan mencari tempat parkir. Selain itu, supir kami sangat familiar dengan objek pariwisata di pulau dewata. Jadi dengan menyewa mobil dengan supir, anda tidak akan tersesat dan tidak membuang percuma waktu anda di jalan.
Tempat Wisata Di Bali Yang Menarik
Di halaman website ini, saya akan mejabarkan kepada anda. Nama obyek pariwisata di Bali, dan patut anda kunjungi bersama keluarga ataupun dengan teman. Saya akan merangkum secara garis besar, sesuai dengan nama objek wisata. Untuk keterangan lebih lengkap tentang tempat wisata tersebut, anda bisa langsung mengklik link judul atau gambar. Semoga artikel di situs ini dapat membantu anda menentukan pilihan objek wisata di Bali yang anda ingin kunjungi.
Daftar Objek Pariwisata Selama Liburan Di Bali
Objek Pariwisata | Objek Pariwisata |
---|
GWK | Tanjung Benoa |
Legian | Seminyak |
Dreamland | Jimbaran |
Kuta | Kintamani |
Sanur | Nusa Dua |
Tempat Wisata Di Bali Untuk Anak | New Kuta Green Park |
Wisata Ubud Bali | Pasar Sukawati |
Kerta Gosa | Tenganan |
Pantai Lovina | Bali Safari Marine Park |
Tanah Lot | Bedugul |
Tampak Siring | Pura Uluwatu |
Danau Bedugul | Bali Bird Park |
Perak Celuk | Batik Galuh |
Pura Taman Ayun | Goa Lawah |
Goa Gajah | Jatiluwih Bali |
Pura Besakih | Joger Bali |
Alas Kedaton | Candidasa |
WISATA DUNIA
JEJU
Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan.
Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibukota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).
Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.
Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, bebatuan, wanita dan angin]. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.
Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, provinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtriopis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6° C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.
Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok ("enam jenis pekerja keras") yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibukota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.
Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) dimana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:
Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing dimana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya di abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.
Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.
Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.
Jeju | |
---|---|
Lokasi | |
Nama bahasa Korea | |
Hangul: | 제주특별자치도 |
Hanja: | 濟州特別自治道 |
Alihaksara Baru: | Jeju Teukbyeol Jachi-do |
McCune-Reischauer: | Cheju T'ŭkpyŏl Chach'ido |
Data dan statistik(2004) | |
Luas: | 1 845,55km² |
Penduduk: | 560 000 jiwa |
Kepadatan: | jiwa/km² |
Pemb. administratif: | 2 si |
ISO 3166-2: | |
Situs resmi: | http://www.cyber.jeju.go.kr/ |
Jeju Pulau Vulkanik dan Tabung Lava | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Daftar Warisan Dunia | |
Negara | Republik Korea |
Tipe | Alam |
Kriteria | vii,viii |
Nomor identifikasi | 1264 |
Kawasan UNESCO | Asia Pasifik |
Tahun pengukuhan | 2007 (sesi ke-27) |
Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibukota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).
Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.
Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, bebatuan, wanita dan angin]. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.
Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, provinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtriopis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6° C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.
Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok ("enam jenis pekerja keras") yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibukota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.
Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) dimana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:
“ | Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang | ” |
Daftar isi
Sejarah
Menurut catatan sejarah Cina kuno, San Guo Zhi, pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama Tamra. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan Tiga Negara Han di Semenanjung Korea. Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Goguryeo, Silla, Dinasti Tang dan Jepang. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori Dinasti Goryeo pada masa pemerintahan Raja Gojong (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, Tiga Polisi Elit (Sambyeolcho) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa Mongol, namun berhasil dipatahkan.Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing dimana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya di abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.
Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.
Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.
Objek wisata
- Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
- Mokseokwon ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
- Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
- Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.
- Kebon Raya Yeomiji, kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.
- Gelanggang Pacuan Kuda Jeju, didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
- Gunung Sanbang (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
- Institut Seni Bonsai (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas Korea.
- Air Terjun Cheonjeyeon, terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi jembatan dan paviliun.
- Air Terjun Jeongbang, terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福), utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari obat panjang umur. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.
- Oedolgae atau "Batu Kesepian" adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
- Taman Hallim, di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.
- Yongduam, bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.
- Kawah Sangumburi, salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi flora, sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
- Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.
- Kampung Seongeup, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.
Kuliner
Kuliner rakyat Jeju sangat berbeda dengan yang ada di daratan utama. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan sehingga bahan makanannya kebanyakan adalah hasil dari laut. Orang Jeju gemar mengkonsumsi makanan segar seperti ikan mentah. Hasil utama lain adalah rumput laut, abalon dan buah-buahan. Salah satu masakan Jeju yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk, bubur abalon.Provinsi kembar
Jeju memiliki provinsi atau negara bagian kembar yang juga merupakan pulau, yaitu: Hainan (Republik Rakyat Cina), Hawaii (Amerika Serikat), Sakhalin (Russia), dan Bali (Indonesia).
Langganan:
Postingan (Atom)